Wednesday, May 25, 2016

ah Brengsek!!

cerita bermula dari sebuah acara yang diadakan oleh sebuah lembaga pemerintah di bandung tentang kepenulisan.
disini secara nyata banyak kandidat kandidat penulis buku yang siap melaunching bukunya, namun dengan beberapa kendala, sehingga sebuah lembaga pemerintahan tersebut mencoba mengumpulkan kandidate kandidat tersebut dalam sebuah workshop.

ya,.. bandung, tepatnya di sebuah hotel yang terletak di jalan utama kota bandung. Pagi itu saya sengaja melaju dari rumah untuk mendapatkan ketepatan waktu untuk mengikuti acara workshop tersebut. ku pacu sepeda motorku melaju kencang tak hiraukan kondisi jalan, tepat suasana jalan memang sungguh nyaman untuk memacu kendaraan ber cc 125 ku itu.

Saya memang sengaja memakai jasa sebuah travel ber plat hitam, karena travel ini meskipun tidak resmi namun, memiliki pelayanan yang lumayan bagus, khususnya dalam pengataran pelanggan sesuai dengan waktunya. meskipun saya agak kecewa karena travel ini tidak mampu menjangkau rumah saya.

Tepat dipersimpangan jalan, yang diselimuti berbagai toko-toko besar saya menunggu sejenak, setelah menitipkan motor saya di sebuah tempat penitipan. "kring...kring,...kring...," HP ku berbunyi., oh, ternyata sms dari sopir travel tersebut yang hendak memberitahukan posisi penjemputannya. "saya sudah didepan dekat tugu selamat datang pak" balas saya. setelah pembicaraan berlanjut saya menuju ke mobil tepat beberapa langkah di depan saya  "hm,.."

saya buka pintu, "ikut menjadi peserta workshop juga ya?" tanya seorang wanita. "oh iya, kok ibu tahu?", jawab saya "iya,.. saya juga mau ke sana", jelas ibu itu.  disepanjang perjalanan kami mengobrol terkait kondisi kantor kami, yang kebetulan kantor kami sama namun beda devisi.

perjalanan ke bandung kami tempuh sekitar 2,5 jam lamanya. ya.. 2,5 jam itu memang terlalu singkat bagi seorang driver yang masih menyandang kelas entry level seperti saya. namun dalam 2,5 jam tersebut kami berbincang masalah terkait kantor kami. hm... lama memang, mulai dari topik dies natalis kantor sampai masalah kehidupan yang ditempuh ibu itu setelah ditempatkan kerja di bogor.

"dari unit kerja mana mas?" tanya ibu itu,
"Litbang *####**** bu" jawab saya., "Oh,.. berarti mantan anak buah bu M##** ya?., tanya lagi ibu itu., "yup" tegas saya.,  "Sekarang bu M#** itu sudah ndak jadi apa2 lho,.. banyak perubahannya, ya,.. namnya juga rekan sejawat dan seruangan saya" cerita ibu itu., "bu M#88 sudah ndak seperti dulu, lebih legowo dan ndak sekeras dulu yang biasa berkacak pinggang klo bicara dengan junior nya :(" lanjut ibu itu.,  "oh ya?!" tegas saya., "iya,.. lha sekarang dia siapa, lha wong cuma staff biasa, ya,.. sekarang bila dengan saya juga biasa2 aja" terang ibu itu., "pastinya sudah banyak perubahan yang terjadi pada ibu M*## tsb semenjak dipindah lagi ke kantor asal, kayaknya disana (Litbang *####*****-red) juga kurang disukai ya dg staff2nya ?" lanjut ibu itu. "hehehe,.. kok sudah tahu bu" jawab saya.

pembicaraan kami ber henti, karena kelihatan ibu itu kecapekan setelah perjalanan dinas ke NTB, Oh,.. ya sudah,.. saya istirahat aja di mobil,..
Hm,... gilllaaak,.. kenceng bangent nyopirnya pak sopir ini,..,..   seketika saya melirik odometer yang berada di depan kemudi, "120-125 km/jam"  busyeet dah,.. (gumam dalam hati)...
Ya wes tidur baen yak (pake kosakata ngapak).

7.30 wib











No comments:

Post a Comment