Stagnan suatu kondisi yang tidak ada tanda-tanda bertumbuh,
keadaan diri serasa henyap seketika, saat buah pikir tidak muncul bersemi, dan
raga serasa tak berdaya, ya,.. itu yang disebut STAGNAN versi saya.
Penyebab Stagnan
Stagnan bisa terjadi kapanpun, kepada
siapapun, tentunya bisa terjadi juga dimanapun. Stagnan terjadi pada
seseorang tidak mungkin karena tidak ada
suatu sebab, karena kita manusia yang diberi kelebihan Tuhan untuk berpikir,
kecuali orang yang kosong pikir, Namun secara spesifik kondisi ini dipicu lebih
besar oleh kondisi eksternal yang
mempengaruhi kondisi internal kita, dan karena kondisi internal kita tidak
mampu untuk menetralkan pengaruh ini
Konsep mikrokosmos (internal) & makrokosmos (eksternal)
Individu adalah mikrokosmos,
sedangkan kumpulan dari individu (populasi) adalah makro kosmos, makro &
mikro adalah suatu ukuran dan kosmos adalah kumpulan bagian-bagian yang telah
membetuk sistem (aktif bekerja pada tujuan tertentu). Secara Dangkal bisa
disingkat, Makro kosmos terbentuk karena
adanya perangkat individu didalamnya yang menjalankan peran dan fungsi pada
makro kosmos itu, dan menjalankan fungsinya dan perannnya tersistem. Komponen terbentuknya
sistem dalam makrokosmos berupa tarikan kondisi eksternal di luar tubuh
individu dan kondisi internal di dalam tubuh individu atau bisa kita sebut
emosi, dimana emosi ini ada 2 macam, yaitu emosi yang menyenangkan dan emosi
yang tidak menyenangkan, Apabila individu memilih dalam salah satu emosi
tersebut, maka bisa dikatakan individu yang kurang stabil, namun bila individu
itu tidak pada kedua2nya atau tidak salah satunya maka disebut netral atau
dalam keadaan stabil, dan Kondisi stagnan merupakan salah satu dalam kondisi
netral tersebut, kondisi stagnan ,… tidak melakukan aksi apapaun, dan tidak
dalam kondisi puncak emosi, namun cenderung ke posisi turun, dan terbelenggu
oleh desakan kondisi eksternal yang cukup kuat, sehingga kondisi internal rapuh
dan ikutlah pada situasi yang kurang stabil tersebut.
Pengaruh ini (stagnan-red) bisa juga dari akibat emosi
eksternal yang negative terlalu mendominasi situasi lingkungan dimana kita berada,
sehingga kondisi mikro yang menjadi
bagian dari suatu sistem makro akan ikut hanyut dan berluruh di dalamnya, entah
itu ikut berputar dan mampu bersinergi atau menjadi benda diam yang terpontang
panting dalam sistem yang hidup itu, Namun itu hanyalah suatu keadaan bila sisi mikro (kita) diibaratkan sebagai
benda mati, bila kita BUKAN (bukan benda mati / benda hidup yang punya akal,
dan mampu mencerna kenetralan atau makna positif dan negative) sebagian dari
seluruh kejadian di atas bisa tidak mungkin terjadi, hal ini karena kita mampu
bergerak berlawanan dengan sistem yang hidup, dan mampu bertahan atau meluncur
keluar, bahkan bisa mensinergikan suatu sistem hidup itu menjadi sistem lain yang
lebih bisa memancarkan energi positif, itupun hanya dalam keadaan dan kondisi
tertentu, sesuai dengan kuat lemahnya kita dalam sistem tersebut.
Keputusan
Kembali lagi pada keadaan stagnan,
keadaan ini bisa terjadi baik, bila suatu pagar sistem yang cenderung tidak
toleran(bersifat tertutup) terhadap perubahan (dinamika) dalam dan luar sistem
itu, sehingga mengakibatkan sistem cenderung bersifat destruktif, sifat
destruktif ini dapat dilihat dari timbulnya stagnanisasi terhadap
individu-individu yang berputar dalam sistem hidup itu.
Sungguh destruktif bila lingkaran
pagar sisten tertutup rapat dan hanya yang bisa mengendalikan sebuah inti saja.
Salam Bertumbuh,
No comments:
Post a Comment