Tuesday, January 3, 2012

Saat STAGNAN mengepung.


            Stagnan suatu kondisi yang tidak ada tanda-tanda bertumbuh, keadaan diri serasa henyap seketika, saat buah pikir tidak muncul bersemi, dan raga serasa tak berdaya, ya,.. itu yang disebut  STAGNAN versi saya.

Penyebab Stagnan
Stagnan bisa terjadi kapanpun, kepada siapapun, tentunya bisa terjadi juga dimanapun. Stagnan terjadi pada seseorang  tidak mungkin karena tidak ada suatu sebab, karena kita manusia yang diberi kelebihan Tuhan untuk berpikir, kecuali orang yang kosong pikir, Namun secara spesifik kondisi ini dipicu lebih besar  oleh kondisi eksternal yang mempengaruhi kondisi internal kita, dan karena kondisi internal kita tidak mampu untuk menetralkan pengaruh ini




Konsep mikrokosmos (internal) & makrokosmos (eksternal)
Individu adalah mikrokosmos, sedangkan kumpulan dari individu (populasi) adalah makro kosmos, makro & mikro adalah suatu ukuran dan kosmos adalah kumpulan bagian-bagian yang telah membetuk sistem (aktif bekerja pada tujuan tertentu). Secara Dangkal bisa disingkat, Makro kosmos terbentuk  karena adanya perangkat individu didalamnya yang menjalankan peran dan fungsi pada makro kosmos itu, dan menjalankan fungsinya dan perannnya tersistem. Komponen terbentuknya sistem dalam makrokosmos berupa tarikan kondisi eksternal di luar tubuh individu dan kondisi internal di dalam tubuh individu atau bisa kita sebut emosi, dimana emosi ini ada 2 macam, yaitu emosi yang menyenangkan dan emosi yang tidak menyenangkan, Apabila individu memilih dalam salah satu emosi tersebut, maka bisa dikatakan individu yang kurang stabil, namun bila individu itu tidak pada kedua2nya atau tidak salah satunya maka disebut netral atau dalam keadaan stabil, dan Kondisi stagnan merupakan salah satu dalam kondisi netral tersebut, kondisi stagnan ,… tidak melakukan aksi apapaun, dan tidak dalam kondisi puncak emosi, namun cenderung ke posisi turun, dan terbelenggu oleh desakan kondisi eksternal yang cukup kuat, sehingga kondisi internal rapuh dan ikutlah pada situasi yang kurang stabil tersebut.
Pengaruh ini (stagnan-red) bisa juga dari akibat emosi eksternal yang negative terlalu mendominasi situasi lingkungan dimana kita berada, sehingga kondisi mikro  yang menjadi bagian dari suatu sistem makro akan ikut hanyut dan berluruh di dalamnya, entah itu ikut berputar dan mampu bersinergi atau menjadi benda diam yang terpontang panting dalam sistem yang hidup itu, Namun itu hanyalah suatu keadaan  bila sisi mikro (kita) diibaratkan sebagai benda mati, bila kita BUKAN (bukan benda mati / benda hidup yang punya akal, dan mampu mencerna kenetralan atau makna positif dan negative) sebagian dari seluruh kejadian di atas bisa tidak mungkin terjadi, hal ini karena kita mampu bergerak berlawanan dengan sistem yang hidup, dan mampu bertahan atau meluncur keluar, bahkan bisa mensinergikan suatu sistem hidup itu menjadi sistem lain yang lebih bisa memancarkan energi positif, itupun hanya dalam keadaan dan kondisi tertentu, sesuai dengan kuat lemahnya kita dalam sistem tersebut.

Keputusan
Kembali lagi pada keadaan stagnan, keadaan ini bisa terjadi baik, bila suatu pagar sistem yang cenderung tidak toleran(bersifat tertutup) terhadap perubahan (dinamika) dalam dan luar sistem itu, sehingga mengakibatkan sistem cenderung bersifat destruktif, sifat destruktif ini dapat dilihat dari timbulnya stagnanisasi terhadap individu-individu yang berputar dalam sistem hidup itu.
Sungguh destruktif bila lingkaran pagar sisten tertutup rapat dan hanya yang bisa mengendalikan sebuah inti saja.



Salam Bertumbuh,

No comments:

Post a Comment