*Pembelajaran di kantor Senioritas tulen atau pembelajaran
orang dewasa??*
“Tuntutlah
ilmu hingga ke negeri cina” sabda nabi Muhammad SAW, tidak terasa sabda ini
sudah seharusnya makin tumbuh dan tidak semakin menyurut termakan jaman,
perubahan jaman memang pasti akan terus bergulir, kemajuan semakin bertambah, dahulu
yang dianggap maju sekarang dianggap menjadi jadul (kuno) sebagai contoh yang
sangat erat dengan kehidupan kita, semisal "pager", yang saat ini digantikan
kecanggihan lebihnya oleh HP.
Tidak berbeda pula pemahaman
manusia akan pentingnya aktualisasi diri, kemampuan untuk memegang kendali
dirinya di fase2 hidupnya, pembelajarannya sungguh terpengaruhi oleh input
lingkungan dan potensi dalam diri, memang sudah menjadi karakteristik bagi
manusia modern untuk bisa mewujudkan pemegangan kendali terhadap diri sebagai
upaya aktualisasi diri, namun dengan adanya variable lingkungan yang kurang
mendukung bagi pengembangannya (aktualisasi diri) maka layaklah pengembangan
tsb akan tersendat. Jika kita tilik dalam perilaku orgnisasi bisa kita jabarkan
bahwa pembelajaran disana adalah pembelajaran senioritas kuno, ambil contoh
saja proses pembelajaran di organisasi pemerintah yang cenderung terlalu
birokratis top-down, kurang adanya pembelajaran partisipatif, dilain cara bisa
kita sebut pembelajaran cara orang dewasa, yang sudah ampuh teruji lebih
menghargai martabat individu dan bersifat memotivasi didukung mewujudkan
suasana yang nyaman sebagai tempat pembelajaran (joyfull learning).
Hasil Explorasi ttg peran kecerdasan emosi dalam kepemimpinan oleh Daniel Goleman et al menyimpulkan"Emosi Pemimpin itu menular ke seluruh organisasi, Bila seorang pemimpin memancarkan energi dan antusiasme, kinerja organisasi/perusahaan akan meningkat ; Jika seorang pemimpin memancarkan negativitas dan ketidaknyamanan, kinerja organisasi/perusahaan akan merosot"
No comments:
Post a Comment