Friday, September 9, 2011

"Hidup di Rezim Idealis"


Serang, 6 september 2011

Hidup di Rezim idealis
Saat kualitas dibutuhkan dalam kemajuan, saat keinginan maju mencuat, saat kemauan mulai hangat, saat – saat inilah yang diidamkan oleh setiap insan (manusia) dimana kala ini adalah moment yang pas,.. utk beraktualisasi diri,.. untuk membuktikan penegakan konsep diri,..
Namun apa daya saat itu pula sang insan terjerembab dalam rezim idealis,. Rezim dengan kepemimpinan yang sangat minim dari teori kesosialan,.. dan lebih mengandalkan analisa diri dan pemaksaan kehendaknya terhadap bawahannya,.. ya,… inilah yang kusebut rezim para idealis,.. segalanya bertindak berdasar kemauan buah fikir seorang semata, dg tidak terlalu mengindahkan etika dan estetika hukum2 sosial yang bercokol di ranah itu,

Catatan kaki berbisik : penulis yang hidup di rezim para idealis, bukan para pemimpin sehingga menerapkan managemen oraganisasi yang serba sempit dari penelaahan masyarakat awam dimana sebagai motor penggerak roda organisasinya, sering kali komunikasai top down selalu ambigu dan terkesan terputus menyisakan jeda antar top dan down. Perkembangan organisasi dalam kedepannya terlihat dari luar dapat memenuhi targetan2 yang diinginkan dari sang pemimpin rezim, namun dalam hubungan nya dg anggota internal organisasi terkesan kaku dan anggota terlihat dikebiri oleh sosok rezim penguasa yang memimpin, keadaan tampak ramah dan dinamis ketika sang penguasa absen dari aktivitas harian organisasi, dan masyarakat dlm organisasi tampak damai berinteraksi,.bahkan lebih luwes mengajukan diri utk berekspresi,.. keadaan itu berbalik ketika sang penguasa rezim memegang kendali organisasi, semua kehidupan organisasi tidak lepas dari amatan sang penguasa organisasi, aturan2 normal dalam kesewajaran pakem kebiasaan angota dalam organisasi telah di bakukan oleh kekakuan perintah dari sang penguasa rezim.

“hidup di pengasingan Serang”
Aku hidup dalam keadaan hening

No comments:

Post a Comment