Mengutip dari talk show yang dibawakan oleh alvin adam, ada beberapa pelajaran yang patut kita jadikan kisi2 hidup untuk bertindak kedepan dan kaitannya dalam berhubungan baik dengan orang lain, Ada 4 narasumber yang didatangkan dalam talk show ini, yaitu Gede Prama, Andri wongso, tung desem W, dan Hermawan kertajaya. dari keempat narasumber tersebut memiliki gaya masing2 yang tidak bisa ditiru persis dan telah menjadikan brand image bagi pribadinya, Bolehlah kita katakan ada karakter klasik yang membedakan dari keempat2nya, yaitu kuncinya pada "Just Be different" Gede prama dengan gaya lembutnya pengungkapan kata, dibumbui susunan filosofisnya namun masih mampu tercerna oleh masyarakat awam, Andrie wongso dengan keteguhannya pengungkapan kata dan disertai gaya semangat membakar audiencenya dengan jurus mautnya MOTIVATION = Motif & Action, Tung Desem Waringin yang tak hentinya mengeluarkan letupan2 DAHSYATnya yang tak pernah lelah meluncurkan senjata Dahsyatnya kepada audience agar teresonansi, dan yang terakhir adalah gaya santai nan menawan dari hermawan kertajaya, menampilkan jurus 2 marketingnya PDB (Positioning, Differentiation, Brand)
.
hermawan kertajaya
Tak lepas dari pengamatan kita bersama bahwa ke empat2nya adalah sang motivator top di indonesia, yang sering kali publikasinya mngiang2kan telinga kita, akan sosok pencitraan ideal seorang manusia. Berbagai event2 poteensial yang menyangkut hajat hidup orang banyak pasti ada bersangkut paut dengan hubungan petuah2 yang telah disampaikan oleh keempat motivator tersebut, sebut saja dengan sederhana, ketika kita berbicara masalah marketing pasti tertuju pada gurunya, guru marketing yaitu sang guru marketing "hermawan kertajaya", dan ketika kita mencari keaktualisasian diri dengan melihat percontohan orang miskin yang bisa sukses pastinya kita terbesit satu nama yaitu Andrie Wongso SDTT, TBS, (Sekolah Dasar Tidak Tamat Tapi Bisa Sukses), begitu pula kita tidak melupakan berbagai ungkapan santun dengan pengungkapan humble philosophis dari seorang direktur utama sebuah perusahaan ternama namun memilih mangkir dari gemerlapan, kemegahan dan kemewahan, hanya demi belajar menemukan keabadian diri dalam bentuk jalan "self awarness" yaitu beliau Gede Prama, Selanjutnya yang cukup unik adalah sosok Tung Desem Waringin yang tidak takut utk berbuat beda diantaranya konsep marketing revolutionnya, dan tindakannya menyebarkan uang ratusan juta dari atas kapal terbang.
tung desem waringin
Kesemuanya adalah contoh sosok sukses yang berani menempuh identitasnya melalui jalan pribadi2 yang dia yakini dan diusahakan dengan sungguh2. dan terlebih jurus yang sama ampuhnya di dengungkan oleh ke-empatnya adalah jurus "Tidak takut untuk menjadi beda karena kita masing2 memiliki jalur sukses menurut DNA kesuksesan kita",
pesannya : don't let you down guys!! & Have a GREAT day!!
Diceritakan
seorang anak rakyat jelata sedang melihat parade ksatria bersama ayahnya, seketika
itu si anak terkagum oleh gagahnya & semangat para ksatria, lalu berucap “Someday
I'll be a knight.” Sahut langsung salah satu penonton “A thatcher's son? A
knight?” (dengan ungkapan penolakan)
Si ayah (thacher-red) menguatkan impian anaknya “You might
as well try to change the stars.”
Tanya si anak utk meyakinkan jawaban “Can it be done,
Father?, Can a man change the stars?”
Sambung si ayah “Yes, William,If he believes enough, a man
can do anything.”
Seketika itu si Ayah yang bijak memutar otak utk masa depan
anaknya, sehingga si ayah memutuskan untuk menitipkan anaknya kepada ksatria
yang dipercaya, yang bisa mengantarkan anaknya memeluk mimpinya.
“Well, come on. Say goodbye to your father” ucap ksatria,
Dari jauh seraya berpamitan si ayah berkata “He's a real
knight, William. Watch and learn all you can. It's all I can do for you, son. Now go change your stars and live a better
life than I have”
*si anak : “-Father? I'm afraid.”
*Ayah : “Of what?”
*si Anak : “I won't
know the way home.”
*Ayah : “Don't be foolish, William. You just follow your
feet.”
Seketika si anak langsung diam dan terhenyap dalam bunga
impiannya, karena tak kuasa menyaksikan Perpisahan dengan Ayahnya.
Beberapa tahun kemudian muncullah Ksatria baru, "Sir william thatcher", seorang ksatria yang telah melegenda, memenangkan berbagai
turnamen dan dialah si anak rakyat jelata itu.
*Pembelajaran di kantor Senioritas tulen atau pembelajaran
orang dewasa??*
“Tuntutlah
ilmu hingga ke negeri cina” sabda nabi Muhammad SAW, tidak terasa sabda ini
sudah seharusnya makin tumbuh dan tidak semakin menyurut termakan jaman,
perubahan jaman memang pasti akan terus bergulir, kemajuan semakin bertambah, dahulu
yang dianggap maju sekarang dianggap menjadi jadul (kuno) sebagai contoh yang
sangat erat dengan kehidupan kita, semisal "pager", yang saat ini digantikan
kecanggihan lebihnya oleh HP.
Tidak berbeda pula pemahaman
manusia akan pentingnya aktualisasi diri, kemampuan untuk memegang kendali
dirinya di fase2 hidupnya, pembelajarannya sungguh terpengaruhi oleh input
lingkungan dan potensi dalam diri, memang sudah menjadi karakteristik bagi
manusia modern untuk bisa mewujudkan pemegangan kendali terhadap diri sebagai
upaya aktualisasi diri, namun dengan adanya variable lingkungan yang kurang
mendukung bagi pengembangannya (aktualisasi diri) maka layaklah pengembangan
tsb akan tersendat. Jika kita tilik dalam perilaku orgnisasi bisa kita jabarkan
bahwa pembelajaran disana adalah pembelajaran senioritas kuno, ambil contoh
saja proses pembelajaran di organisasi pemerintah yang cenderung terlalu
birokratis top-down, kurang adanya pembelajaran partisipatif, dilain cara bisa
kita sebut pembelajaran cara orang dewasa, yang sudah ampuh teruji lebih
menghargai martabat individu dan bersifat memotivasi didukung mewujudkan
suasana yang nyaman sebagai tempat pembelajaran (joyfull learning).
Hasil Explorasi ttg peran kecerdasan emosi dalam kepemimpinan oleh Daniel Goleman et al menyimpulkan"Emosi Pemimpin itu menular ke seluruh organisasi, Bila seorang pemimpin memancarkan energi dan antusiasme, kinerja organisasi/perusahaan akan meningkat ; Jika seorang pemimpin memancarkan negativitas dan ketidaknyamanan, kinerja organisasi/perusahaan akan merosot"
Saat kualitas
dibutuhkan dalam kemajuan, saat keinginan maju mencuat, saat kemauan mulai
hangat, saat – saat inilah yang diidamkan oleh setiap insan (manusia) dimana
kala ini adalah moment yang pas,.. utk beraktualisasi diri,.. untuk membuktikan
penegakan konsep diri,..
Namun apa daya
saat itu pula sang insan terjerembab dalam rezim idealis,. Rezim dengan kepemimpinan
yang sangat minim dari teori kesosialan,.. dan lebih mengandalkan analisa diri
dan pemaksaan kehendaknya terhadap bawahannya,.. ya,… inilah yang kusebut rezim
para idealis,.. segalanya bertindak berdasar kemauan buah fikir seorang semata,
dg tidak terlalu mengindahkan etika dan estetika hukum2 sosial yang bercokol di
ranah itu,
Catatan kaki
berbisik : penulis yang hidup di rezim para idealis, bukan para pemimpin
sehingga menerapkan managemen oraganisasi yang serba sempit dari penelaahan
masyarakat awam dimana sebagai motor penggerak roda organisasinya, sering kali
komunikasai top down selalu ambigu dan terkesan terputus menyisakan jeda antar
top dan down. Perkembangan organisasi dalam kedepannya terlihat dari luar dapat
memenuhi targetan2 yang diinginkan dari sang pemimpin rezim, namun dalam hubungan nya dg
anggota internal organisasi terkesan kaku dan anggota terlihat dikebiri oleh
sosok rezim penguasa yang memimpin, keadaan tampak ramah dan dinamis ketika
sang penguasa absen dari aktivitas harian organisasi, dan masyarakat dlm
organisasi tampak damai berinteraksi,.bahkan lebih luwes mengajukan diri utk
berekspresi,.. keadaan itu berbalik ketika sang penguasa rezim memegang kendali
organisasi, semua kehidupan organisasi tidak lepas dari amatan sang penguasa
organisasi, aturan2 normal dalam kesewajaran pakem kebiasaan angota dalam
organisasi telah di bakukan oleh kekakuan perintah dari sang penguasa rezim.