- Malu seharusnya bila kita telah disekolahkan tinggi-tinggi, hingga mendapat gelar Doktor di luar negeri, akhirnya kembali ke kantor mendapat promosi, setiap jabatan mudah diisi, namun dalam beraksi tidak pernah tahu diri, hanya mengikuti.
- Malu seharusnya bila kita katanya telah ahli, hingga segala sertifikat pencapaian telah dimiliki, namun dalam berdiskusi hanya mengunggulkan ego diri.
- Malu seharusnya bila kita sudah haji, hingga tingkatan mabrur sudah terlabeli dalam diri, namun hanya mampu mengukur kehebatan diri.
Segalanya bermula dari :
- Malu seharusnya bila kita sudah lulus seleksi, hingga menduduki jabatan yang terpromosi, namun hanya mampu basa-basi, untuk memuluskan atasan yang menghendaki.
refleksi akhir tahun,
27 Desember 2012